IRC Bandung, 16 Mar. 25 – Wabah campak kembali menjadi perhatian global, dengan kasus yang meningkat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
Penyakit yang disebabkan oleh virus sangat menular ini telah memicu kekhawatiran serius, terutama di tengah penurunan tingkat vaksinasi pasca pandemi COVID-19.
Berikut adalah laporan lengkap mengenai situasi terkini, penyebaran, gejala, komplikasi, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diwaspadai.
Situasi Terkini Wabah Campak
Sejak awal tahun 2025, AS telah mencatat lebih dari 200 kasus campak, termasuk dua kematian yang terjadi di Texas dan New Mexico. Kedua korban dilaporkan belum menerima vaksinasi campak. Kematian ini menjadi yang pertama dalam satu dekade terakhir di AS.
Peningkatan kasus diperkirakan akan terus terjadi seiring dengan aktivitas perjalanan yang meningkat selama musim semi dan panas.
Tingkat vaksinasi di AS saat ini mencapai 92,7%, masih di bawah target kekebalan kelompok sebesar 95% yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Di Indonesia, wabah campak juga masih menjadi ancaman serius. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 3.341 kasus campak yang tersebar di 223 kabupaten/kota. Penurunan cakupan imunisasi selama pandemi COVID-19 menjadi faktor utama lonjakan kasus ini.
Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak, hingga kematian, terutama pada anak-anak dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Cara Penyebaran Campak
Campak adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar melalui beberapa cara:
- Droplet: Virus menyebar melalui percikan kecil (droplet) yang dihasilkan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet ini dapat bertahan di udara hingga dua jam.
- Kontak Fisik: Berjabat tangan, memeluk, atau mencium penderita campak dapat memungkinkan penularan virus.
- Menyentuh Benda Terkontaminasi: Virus dapat bertahan pada permukaan benda seperti gagang pintu, furnitur, atau alat makan. Menyentuh benda tersebut lalu menyentuh wajah dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Berbagi Makanan dan Minuman: Berbagi makanan atau minuman dengan penderita campak juga dapat menyebabkan penularan melalui air liur.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga jarak dengan penderita campak dan menghindari kontak langsung dengan benda-benda yang mungkin terkontaminasi.
Gejala Awal Campak
Gejala campak biasanya muncul 10–14 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala awal yang umum meliputi:
- Demam tinggi
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
- Ruam kulit yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh
Jika Anda atau anggota keluarga menunjukkan gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Langkah-Langkah Pencegahan Alami
Untuk mencegah penyebaran campak secara alami, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
- Hindari Kontak dengan Penderita
- Hindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi campak.
- Jika seseorang terdiagnosis campak, mereka harus diisolasi selama minimal empat hari setelah munculnya ruam.
- Praktik Kebersihan yang Baik
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau siku bagian dalam.
- Gunakan Masker
- Penderita campak disarankan untuk mengenakan masker saat berinteraksi dengan orang lain untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
- Menjaga Pola Hidup Sehat
- Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin A seperti wortel, bayam, dan buah-buahan.
- Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
- Hindari Wilayah Wabah
- Sebelum bepergian, periksa kondisi kesehatan di daerah tujuan. Hindari wilayah yang sedang mengalami wabah campak.
Jangan Lewatkan: Waspada! Slushie Gliserol Picu Gula Darah Rendah pada Anak Kecil
Segera Perbaiki Pola Hidup Sehat
Wabah campak yang kini terjadi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit ini.
Penyebaran campak yang sangat cepat dapat dicegah melalui perbaikan pola hidup dan pola makan yang sehat, praktik kebersihan yang baik, serta mengisolasi penderita.
Untuk melindungi anak-anak dan keluarga, pastikan konsumsi makanan bergizi, hindari area berisiko tinggi, jika perlu lakukan vaksinasi.
Dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi dampak wabah campak dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.