Puasa telah menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual dan kesehatan umat Islam sejak ribuan tahun lalu. Lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum, puasa membawa dampak mendalam bagi tubuh dan pikiran. Ilmu kedokteran modern semakin mengungkap bagaimana puasa memengaruhi sistem tubuh manusia, terutama dalam mengatur fungsi organ-organ penting.
Dua organ yang jarang dikaitkan langsung dengan puasa tetapi memiliki peran besar dalam keseimbangan tubuh adalah *lambung, yang sering disebut sebagai **otak kedua, dan **betis, yang dikenal sebagai **jantung kedua*. Lambung memiliki jaringan saraf yang berfungsi hampir seperti otak dalam mengatur berbagai proses tubuh, sementara betis memiliki peran penting dalam membantu memompa darah kembali ke jantung. Artikel ini akan mengupas bagaimana puasa memberikan manfaat bagi kedua organ ini dan bagaimana keduanya saling berhubungan dalam mendukung kesehatan manusia.
Baca Juga: Misteri Seks dan Cinta dalam Islam: Ibadah yang Terlupakan?
Lambung sebagai Otak Kedua dalam Puasa
Lambung dan sistem pencernaan memiliki hubungan erat dengan otak karena keberadaan *sistem saraf enterik (ENS – Enteric Nervous System)* yang berfungsi hampir secara independen seperti otak. Beberapa manfaat puasa bagi lambung antara lain:
1. Memberikan Waktu Istirahat bagi Pencernaan
– Saat seseorang berpuasa, lambung memiliki waktu untuk beristirahat dari aktivitas pencernaan makanan. Ini mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan dan membantu mengatasi masalah pencernaan seperti gastritis.
– Lambung yang mendapatkan istirahat cukup juga dapat mengurangi risiko inflamasi dan memperbaiki jaringan pencernaan yang mengalami iritasi akibat konsumsi makanan berlebihan atau tidak sehat.
2. Menyeimbangkan Hormon dan Mikrobiota Usus
– Puasa membantu menyeimbangkan produksi *serotonin*, hormon yang diproduksi sebagian besar di usus dan berperan dalam suasana hati.
– Produksi hormon *ghrelin dan leptin*, yang bertanggung jawab atas rasa lapar dan kenyang, juga lebih teratur saat seseorang berpuasa.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Metabolik
– Dengan mengatur pola makan yang lebih sehat, puasa membantu mengurangi risiko diabetes, obesitas, dan sindrom metabolik yang sering berawal dari gangguan pencernaan.
– Puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu dalam mengatur kadar gula darah lebih efektif.
Latihan Sehari-hari untuk Menjaga Kesehatan Lambung Selama Puasa
✅ Berbuka dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih sebelum makan besar.
✅ Menghindari makanan berlemak dan pedas yang dapat mengganggu lambung.
✅ Mengunyah makanan dengan baik agar lebih mudah dicerna oleh lambung.
✅ Menghindari konsumsi kafein berlebihan karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Betis sebagai Jantung Kedua dalam Puasa
Otot betis berperan penting dalam sistem sirkulasi tubuh karena membantu memompa darah dari kaki kembali ke jantung. Bagaimana puasa dapat mendukung fungsi betis sebagai jantung kedua?
1. Meningkatkan Efisiensi Peredaran Darah
– Saat berpuasa, tubuh menggunakan cadangan energi lebih efisien, sehingga metabolisme lebih stabil. Hal ini berdampak pada sirkulasi darah yang lebih baik.
– Pengurangan kadar lemak dalam darah akibat puasa juga membantu mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular, menjadikan aliran darah lebih lancar.
2. Mengurangi Risiko Varises dan Pembengkakan Kaki
– Dengan pola makan yang lebih terkontrol, kadar garam dalam tubuh lebih terjaga, sehingga mengurangi retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan pada kaki dan varises.
– Peningkatan sirkulasi darah akibat aktivitas ringan selama puasa juga membantu mencegah terbentuknya gumpalan darah yang bisa berisiko menyebabkan trombosis vena dalam.
3. Memperkuat Otot Betis melalui Aktivitas Fisik Ringan
– Ibadah dalam Islam seperti *salat tarawih dan ruku serta sujud dalam salat* membantu melancarkan peredaran darah dari kaki ke jantung.
– Aktivitas ini juga membantu mengurangi ketegangan otot dan menjaga fleksibilitas serta kekuatan otot betis.
Latihan Sehari-hari untuk Menjaga Kesehatan Betis Selama Puasa
✅ Melakukan peregangan ringan sebelum berbuka untuk meningkatkan aliran darah ke otot betis.
✅ Berjalan kaki setelah sahur dan sebelum berbuka untuk menjaga kebugaran tubuh.
✅ Melakukan gerakan kaki sederhana seperti naik-turun ujung kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Hubungan Lambung dan Betis dalam Konteks Puasa
Lambung dan betis memiliki keterkaitan dalam menjaga keseimbangan tubuh saat seseorang berpuasa. Beberapa hubungan penting antara keduanya adalah:
1. Pengaruh Nutrisi pada Fungsi Otot Betis
– Saat seseorang berpuasa dan berbuka dengan makanan sehat seperti kurma dan air putih, nutrisi yang masuk membantu menjaga kekuatan otot.
– Asupan makanan yang kaya akan potasium dan magnesium seperti pisang dan sayuran hijau juga membantu menjaga kesehatan otot dan saraf.
2. Peredaran Darah yang Lebih Baik untuk Kesehatan Pencernaan
– Saat sirkulasi darah berjalan lancar karena fungsi betis yang optimal, suplai darah ke sistem pencernaan juga lebih baik, membantu proses regenerasi sel-sel di lambung dan usus.
– Peningkatan peredaran darah juga membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit.
3. Aktivitas Fisik dan Keseimbangan Hormonal
– Dengan tetap aktif selama puasa, produksi *hormon kebahagiaan seperti dopamin dan serotonin* tetap stabil.
– Olahraga ringan selama puasa, seperti berjalan kaki setelah berbuka, dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengoptimalkan metabolisme tubuh.
Jangan Lewatkan: Pendidikan Prenatal dalam Islam: Peran Al-Qur’an dalam Pembentukan Karakter Janin
Kesimpulan
Puasa dalam Islam tidak hanya memiliki manfaat spiritual tetapi juga sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Lambung sebagai *otak kedua* mendapatkan manfaat dari istirahat pencernaan dan peningkatan keseimbangan hormon, sementara betis sebagai *jantung kedua* memperoleh manfaat dari peningkatan efisiensi peredaran darah dan kekuatan otot. Keduanya memiliki keterkaitan erat dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan menerapkan pola makan yang baik dan tetap aktif selama puasa, umat Islam dapat merasakan manfaat yang maksimal dari ibadah ini, baik secara fisik maupun mental.






