Peringatan Dokter untuk Hindari Gaya Makan dan Minum yang Berpotensi Picu Demensia

oleh
oleh
Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave (Foto: GettyImages)

IRC Bandung, 8 March 2025 – Sebuah temuan mengejutkan kembali mengingatkan kita akan bahaya plastik bagi kesehatan manusia. Setelah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa partikel plastik telah meresap ke dalam otak manusia, para ahli kini memberikan rekomendasi penting untuk mengurangi paparan terhadap plastik.

Salah satu yang paling mencolok adalah larangan memanaskan makanan dalam wadah plastik menggunakan microwave.

Studi yang diterbitkan di Nature Medicine bulan lalu mengungkapkan bahwa otak manusia mengandung mikroplastik dan nanoplastik (MNPs) setara dengan satu sendok.

Lebih mengkhawatirkan, tingkat plastik di otak orang yang didiagnosis demensia ternyata tiga hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan orang sehat. Bahkan, konsentrasi plastik di otak tujuh hingga 30 kali lebih tinggi daripada organ lain seperti hati atau ginjal.

Menyikapi temuan ini, Dr. Brandon Luu, Residen Penyakit Dalam di Universitas Toronto, memperingatkan masyarakat untuk menghindari penggunaan wadah plastik saat memanaskan makanan di microwave.

Baca Juga: Mikroplastik Ditemukan di Otak Manusia, Ilmuwan Peringatkan Risiko Kesehatan

Dalam artikel yang diterbitkan di Brain Medicine, Dr. Luu menulis, “Memanaskan makanan dalam wadah plastik, terutama di microwave, dapat melepaskan sejumlah besar mikroplastik dan nanoplastik. Beralih ke wadah kaca atau stainless steel adalah langkah kecil namun bermakna untuk mengurangi paparan ini.”

Meskipun rekomendasi ini terdengar logis, Dr. Luu menekankan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah mengurangi asupan plastik dapat menurunkan akumulasi partikel plastik dalam jaringan tubuh manusia.

Air Minum Kemasan: Sumber Mikroplastik yang Tak Terduga

Selain menghindari penggunaan wadah plastik di microwave, para ahli juga menyarankan untuk beralih dari air minum kemasan ke air keran yang disaring.

Menurut artikel tersebut, kebiasaan ini dapat mengurangi asupan mikroplastik dari 90.000 partikel per tahun menjadi hanya 4.000 partikel.

“Air minum kemasan saja dapat membuat seseorang terpapar hampir sebanyak partikel mikroplastik per tahun seperti semua sumber yang tertelan dan terhirup digabungkan,” jelas Dr. Luu. “Dengan beralih ke air keran, paparan ini bisa berkurang hampir 90%. Ini adalah salah satu cara termudah untuk mengurangi asupan mikroplastik.”

Kantong Teh Plastik dan Bahaya Lainnya

Tidak hanya wadah makanan dan air minum kemasan, kantong teh plastik juga disebut sebagai sumber signifikan mikroplastik. Setiap kali diseduh, kantong teh plastik dapat melepaskan jutaan partikel mikro dan nano yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Dr. Nicholas Fabiano, penulis utama komentar tersebut dan ahli dari Departemen Psikiatri Universitas Ottawa, menyoroti peningkatan dramatis konsentrasi mikroplastik di otak dalam kurun waktu delapan tahun (2016-2024). “Peningkatan ini mencerminkan lonjakan eksponensial tingkat mikroplastik di lingkungan,” ujarnya.

Partikel Mikroplastik dan Ancaman terhadap Otak

Beberapa partikel mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga memungkinkan mereka untuk melewati penghalang darah-otak.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang peran partikel plastik dalam memicu gangguan otak, termasuk demensia.

Tim peneliti juga mengeksplorasi cara-cara potensial untuk mengeluarkan plastik dari tubuh. Salah satu temuan menarik adalah bahwa berkeringat mungkin membantu menghilangkan senyawa tertentu yang berasal dari plastik.

Jangan Lewatkan: Cukup 5 Hari Makan Junk Food untuk Merusak Otak Anda

Peringatan untuk Masa Depan

Dr. David Puder, pembawa acara Psychiatry & Psychotherapy Podcast, mengingatkan bahwa mikroplastik bisa menjadi salah satu ancaman lingkungan terbesar yang belum disadari oleh banyak orang.

“Kita membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami mikroplastik — alih-alih membiarkan otak kita dibungkus olehnya. Ini adalah badai lingkungan yang mungkin tidak pernah kita duga,” tegasnya.

Dengan temuan ini, langkah-langkah kecil seperti menghindari wadah plastik di microwave, beralih ke air keran, dan mengurangi penggunaan kantong teh plastik bisa menjadi awal yang baik untuk melindungi diri dari bahaya mikroplastik.

Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan dampak jangka panjang dan cara efektif mengatasi masalah ini. (an dari berbagai sumber)

banner 600x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.